DevosiDarah Yesus Kristus yang Berharga. 3,963 likes · 2 talking about this. Hatinya hampir hancur ketika ia mendengar bahwa Tuan yang dikasihinya menangis di dalam Sengsara yang "Kalian berhutang lebih besar pada-Ku daripada Simon berhutang pada-Ku, kalian adalah kelompok orang kusta yang Kulihat di ujung kematian, kalian telah

116Terluput dari belenggu maut1161-19 1Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkansuaraku dan permohonanku. 2Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku,maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya. 3Tali-tali maut telah meliliti aku,dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku,aku mengalami kesesakan dan kedukaan. 4Tetapi aku menyerukan nama Tuhan”Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!” 5 Tuhan adalah pengasih dan adil,Allah kita penyayang. 6 Tuhan memelihara orang-orang sederhana;aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya aku. 7Kembalilah tenang, hai jiwaku,sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu. 8Ya, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut,dan mataku dari pada air mata,dan kakiku dari pada tersandung. 9Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,di negeri orang-orang hidup. 10 2Kor. 413 Aku percaya, sekalipun aku berkata”Aku ini sangat tertindas.” 11Aku ini berkata dalam kebingunganku”Semua manusia pembohong.” 12Bagaimana akan kubalas kepada Tuhansegala kebajikan-Nya kepadaku? 13Aku akan mengangkat piala keselamatan,dan akan menyerukan nama Tuhan, 14akan membayar nazarku kepada Tuhandi depan seluruh umat-Nya. 15Berharga di mata Tuhankematian semua orang yang dikasihi-Nya. 16Ya Tuhan, aku hamba-Mu!Aku hamba-Mu, anak dari hamba-Mu perempuan!Engkau telah membuka ikatan-ikatanku! 17Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu,dan akan menyerukan nama Tuhan, 18akan membayar nazarku kepada Tuhandi depan seluruh umat-Nya, 19di pelataran rumah Tuhan,di tengah-tengahmu, ya Yerusalem!Haleluya! Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru

PemudaYang Tidak Terkenal di Bumi, Tetapi Terkenal Di Langit. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, dadanya bidang, kulitnya kemerah-merahan, dagunya memanjang ke dada kerana selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, seorang ahli membaca Al Qur'an dan sering SOSOK PNT. SOSTHENES RAYMOND POTIFAR KASE DI MATA MASYARAKAT DESA BILLA DAN KLASIS AMANUBAN TIMUR Nama lengkap “Sosthenes Raymond Potifar Kase, lahir di Billa, tanggal 27 Nopember 1972, dikaruniai 4 orang anak yakni Asbel A. N. Kase, Dwi Putu B. A. Kase, Anto Kase dan Intan Kase dari hasil perkawinannya dengan Ibu Linda Arista Enggelina Frans. Dalam kesehariannya, bapak Ren sapaan bekerja sebagai wiraswasta yakni berjualan sembako Kios Sembako, dalam pandangan masyarakat di Desa Billa, beliau adalah orang yang tergolong cerdas, tegas dan memliki integritas yang tinggi. Beberapa kepercayaan dari masyarakat Desa Billa kepadanya dalam jabatan pemerintahan yakni sebagai ketua BPD Desa Billa periode 2012-2017, juga sebagai ketua badan pengurus kelompok Anggur Merah dari propinsi NTT, menurut pengakuan bapak Alfonsus Neonsaet kepala Penyuluh Pertanian bahwa keberhasilan Program Pengembangan Masyarakat di desa Billa yang telah berlangsung lebih dari satu kali yang ditandai dengan panen raya jagung, juga merupakan andil dan peran besar dari sosok bapak Sostenes R. P. Kase. Menurut beberapa anggota masyarakat di desa Billa bahwa karakteristik dari Sostenes R. P. Kase yang selalu tegas dan tidak suka berkompromi sering juga membuat kelompok tertentu merasa tidak nyaman bahkan tidak suka kepadanya, sekalipun demikian banyak masyarakat yang telah memberi dukungan untuk maju dalam pilkades tahun depan karena masyarakat merasa bahwa beliaulah yang bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat pada umumnya bukan hanya kelompok tertentu saja seperti yang terjadi sekarang ini. Dalam pelayanan Gereja beliau menjadi Diaken selama beberapa periode, pada periode pelayanan 2015-2019 ini beliau terpilih menjadi penatua pada salah satu rayon dan sudah lebih dari dua periode menjadi Sekretaris Majelis Jemaat Bi’ito. Pada lingkup Klasis, beliau dipercayakan lagi oleh Tuhan melalui Jemaat-Nya sebagai Bandahara Klasis Amanuban Timur periode pelayanan 2015-2019. Sekalipun baru menerima tanggung jawab sebagai bendahara kurang lebih 8 bulan Januari 2016-September 2016. Namun integritasnya mulai teruji di mana tingkat kepuasan jemaat-jemaat terhadap pengelolaan keuangan jemaat dana 10%, dana operasional, Sentralisasi Gaji Pokok, dana kebersamaan, dll sudah mulai membaik, pembenahan administrasi menjadi fokus beliau selama kurang lebih delapan bulan melayani Tuhan. Menurut pdt. Saneb Yohanis Ena Blegur, Ketua Majelis Kalsis Amanuban Timur yang hampir setiap saat bersama dengan beliau bahwa bapak Ren adalah sosok seorang pekerja, dia juga orang yang tegas dan konsisten. Di daerah ini saya melihat banyak orang dengan sengaja menerima suatu jabatan mungkin untuk menerima sesuatu dari jabatan itu, namun hal ini berbeda dengan bapak Ren, beliau menerima beberapa kepercayaan baik di pemerintah maupun gereja namun selalu komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai kemampuannya, ungkap pdt. Saneb ketika diminta tanggapannya tentang sosok bapak Ren. Hari Jumat tanggal 16 September 2016 sekitar pukul dini hari merupakan akhir dari perjalanan hidup saudara kita Sostenes R. P. Kase, pergi meninggalkan istri terkasih, keempat anaknya, masyarakat Desa Billa dan Gereja Tuhan jemaat Wilayah Bi’ito & Klasis Manuban Timur. Peristiwa ini berawal sekitar pukul wita, Beliau menerima informasi via telepon yang meminta beliau selaku aparat pemerintahan Ketua BPD Desa Billa untuk turut bersama-sama dengan beberapa aparat menghadang gerombolan pencuri yang selama ini begitu meresahkan warga masyarakat dengan maraknya pencurian ternak berupa babi, sapi dan lain-lain. Sebelum berangkat mereka mengatur strategi dengan membagi diri dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas dua orang. Selanjutnya secara terpisah setiap kelompok mangambil tempat pada titik yang dicurigai akan dilewati oleh gerombolan tersebut. Beliau bersama rekannya berjaga-jaga di sekitar lokasi Tempat Kejadian Perkara TKP. Tidak lama kemudian dari arah yang tidak diduga muncullah si pelaku’ tanpa diketahui oleh korban dan langsung menyerang korban dengan mengayunkan pedangnya mengenai pelipis korban, kemudian terulang beberapa kali ke bagian tubuh korban lainnya hingga akhirnya korban jatuh bersimbah darah. Ketika melihat korbannya terjatuh, rekannya segera lari menyelamatkan diri dan sempat dikejar oleh pelaku namun luput dari pengejaran pelaku. Beliau masih sempat dibawa ke Puskesmas Oe’ekam tapi karena kehabisan darah, nyawa beliau tidak dapat tertolong sebagaimana yang disebutkan oleh tim Visum At repertum dari Polres TTS dan Dokter dari puskesmas Niki-niki yang datang sekitar pukul siang, bersama aparat keamanan dari Polres Timor Tengah Selatan guna melakukan visum dan olah TKP. Pihak keluarga dengan berbesar hati tetap menyerahkan proses hukum ini kepada yang berwajib sambil terus berdoa agar kasus ini cepat selesai dan tidak terulang lagi sebagaimana disampaikan dalam kata-kata penghiburan oleh Pdt. Yosafat Manu, mewakili keluarga. Sesaat setelah kebaktian pemakaman yang dipimpin oleh Liturgos Pdt. Aplonia A. Kou, Majelis Jemaat Haunomaten dan Pengkhotbah Pdt. Wiliradith Maniley, Ketua Majelis Jemaat Bi’ito, dalam khotbahnya yang didasarkan pada II Korintus 51-10, beliau menegaskan sekeji apapun perlakuan manusia dalam memperlakukan sesamanya seperti pembunuhan keji ini, tidak pernah terjadi di luar pengetahuan Allah. Karena itu selain kita mendukung pemerintah/yang berwajib dalam mengungkap dan menyelesaikan kasus ini, kita tetap mengharapkan kuasa pastoral Tuhan dalam mewujudnyatakan keadilanNya bagi kita semua secara khusus memulihkan luka hati keluarga hingga mereka boleh berbesar hati untuk membuka pintu pengampunan bagi pelaku’ dan memberi ruang bagi Allah untuk terus bekerja. Tujuan perjalanan kita adalah sorga yang disebutkan dalam Injil Yohanes 14 oleh Yesus sebagai “Rumah Bapa”. Gambaran rumah itu sangat familiar dengan kita yang kecil dan tak berharga ini, andaikan waktu itu Yesus menggunakan ungkapan istana Bapa, mungkin kita yang tak berharga bahkan tidak dihargai ini tidak berani untuk pergi ke sana sebab istana itu tempat orang berdasi, bukan orang dengan pakaian compang-camping seperti kita ini. Gambaran tersebut juga seolah-olah selama kita berada di dunia, kita bagai musafir dalam perjalanan, kita mencari kota yang akan datang. Tujuan perjalanan orang Kristen digambarkan dengan rumah, bukan rumah kos, rumah tetangga, kontrakan, atau rumah-rumah lain. Melainkan rumah Bapa yaitu sorga baka. Untuk sampai di rumah Bapa kita harus belajar memahami dan melaksanakan kehendak Bapa dengan terus berada di “rumah mama” yaitu gereja, sebab di dalam gereja kita mengenal firman dan perintah Bapa. Rumah mama yang dimaksud di sini juga bukan semabarangan mama, sebab ada banyak mama di sekitar kita mama tiri, mama besar, mama kecil bahkan mama gaul’. Tegas pengkhotbah sambil mengutip teologi Johanis Calvin reformator gereja protestan di dunia. Dalam perjalanan tersebut juga kita berhadap-hadapan dengan berbagai tantangan, bahaya yang merupakan ancaman bahkan kematian. Dalam terang pemahaman yang demikian, kita percaya bahwa almarhum pnt. Sosthenes R. P. Kase walaupun pergi dengan luka yang menganga di tubuhnya, kini di hadapan Allah luka-luka itu bercerita dengan apa yang dialaminya. Allah kita sendiri mendengarkannya dan bahkan memulihkan luka-luka itu seperti Kristus yang pernah mengalami luka yang sama, bahkan lebih sadis dari itu tetapi keluar dan bangkit dari kematian itu hidup-hidup dengan tubuh yang baru, yang mulia dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Tuhan Yesus Kristus telah bangkit sebagai yang sulung I Kor. 1520, kita sebagai anak-anakNya melalui anugerah dan pengorbananNya itu telah turut ada dalam barisan keselamatan yang siap untuk dibangkitkan sebagai yang berikut setelah Yang Sulung itu dibangkitkan. Dalam suara gembala yang disampaikan oleh Pdt. Saneb Y. E. Blegur, selaku Ketua Majelis Klasis Amanuban Timur, beliau mengungkapkan bahwa kematian ini sesungguhnya tidak terjadi di luar pengetahuan Allah, sang pemilik kehidupan. Karena itu betapapun kita keluarga, gereja bahkan pemerintah merasa sangat kehilangan, tetapi jangan pernah berhenti berdoa meminta kepada Tuhan untuk turut bekerja menyelesaikan kasus ini melalui yang berwajib….. Selamat jalan bapak Ren, Tuhan Yesus memelukmu, menempatkanmu di pangkuanNya dan mendandanimu, memulihkanmu untuk pertemuan kita di “Rumah Bapa” yang mulia itu nanti. IN MEMORIAM

a Perumpamaan Yesus, dengan mendalami perumpamaan Orang Samaria yang murah hati (Lukas 10:25-37). b. Penegasan Nilai-Nilai Duniawi dan Nilai-Nilai Kerajaan Allah Uang dan harta kekayaan Siapa orangnya, yang pada zaman sekarang ini tidak membutuhkan uang dan harta? Bahkan ada sebagian orang berani mengorbankan kebersamaan dengan keluarganya, tetangganya dan orang-orang yang dikasihinya demi

Ilustrasi Ucapan Belasungkawa Kristen. Foto agama Kristen, kita percaya bahwa akan ada kehidupan baru yang menunggu kita setelah kematian. Perjalanan hidup manusia yang dimulai dari kelahiran, bertumbuh, menjadi dewasa, pasti akan diakhiri dengan kematian. Dikutip dari buku Yerusalem Baru di Sorga yang ditulis oleh Dr. Henry Indra S 2020, adapun tempat kehidupan baru yang menunggu umat Kristen di surga nanti adalah kota Kudus, Yerusalem orang terkasih pasti menjadi hal yang menyakitkan bagi keluarga dan kerabat terdekat. Terlebih ketika ditinggalkan untuk selamanya. Siapa pun pasti akan merasa sangat terluka dan sedih untuk merelakannya, sekalipun ia pergi ke tempat yang lebih karena itu, ketika ada orang yang sedang berduka, ada baiknya kita untuk menyampaikan doa dan ucapan belasungkawa Kristen. Kita juga tidak boleh melakukan atau mengucapkan hal yang dapat menyakitkan orang yang sedang artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai doa dan ucapan belasungkawa Kristen disertai dengan ayat Belasungkawa KristenIlustrasi Ucapan Belasungkawa Kristen. Foto seseorang yang berarti dan sangat dikasihi memang sangat menyakitkan. Kita beriman akan darah Yesus seperti yang dicatat di 1 Tesalonika 414, 'Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama – sama dengan Dia.' Maka, kita percaya bahwa saudara kita telah dikumpulkan bersama Allah. Turut belangsungkawa atas meninggalnya… biarkan dia yang meninggalkan kita bahagia di Surga dan semoga segala dosanya diampuni oleh Tuhan. bukanlah akhir dari segalanya. Percayalah, kematian adalah awal dari sebuah kehidupan yang kekal. Turut berduka cita atas meninggalnya… Tuhan itu baik dan kita percaya, Tuhan akan menempatkan saudara kita di tempat terbaik. Yakinlah sebagaimana yang tertulis di Mazmur 116 15, “Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihiNya.”, berduka cita atas kembalinya… Terkadang, Tuhan menyapa umatNya dengan berbagai macam cara. Manusia memang mempunyai banyak rencana, tetapi Tuhan mempunyai rencana yang lebih baik daripada apa yang kita pikirkan. Ingatlah, jangan sampai kesedihanmu larut secara terus menerus. Tetaplah ambil bagianmu di Matius 2820, 'Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.'Semoga kasih Kristus selalu menyertaimu, Amin! CHL
Mazmur63 Ketika saya pertama kali membaca Mazmur ini saya tidak menyadari sampai saya membaca dan membacanya lagi akhirnya saya tersadar satu poin ini. Ini adalah nyanyian cinta, Mazmur cinta. Aku mencintai Engkau Tuhan dan aku merindukan-Mu. Perasaan cinta, rindu, mendambakan, seperti sepasang manusia yang bersedang berpacaran dari jarak jauh. Daud jatuh cinta kepada Allah. []

Mazmur 116 3-4 & 15-16. Sdr-sdr yang dikasihi Tuhan Yesus,Pameran yang diadakan oleh pemahat Liz Shepherd pada tahun 2018 berjudul The Wait’ disebut koresponden surat kabar Boston Globe telah mengingatkan kita pada sesuatu yang berharga, gamblang, dan istimewa dalam hidup.’ Dalam karya lukisan mistik ini, beberapa kursi kertas-mâché melayang-layang dalam lingkaran jauh di atas lantai. Karya seni ini dilhami oleh Liz Shepherd pada masa-masa ketika ia menemani ayahnya yang sekarat dan berusaha mengungkapkan perasaan rindu, hampa, dan rapuh yang dialami setelah orang yang dikasihi pergi meninggalkan kita. Saudara-saudara, pemikiran bahwa kematian itu berharga sepertinya bertentangan dengan intuisi kita sebagai manusia; tetapi pemazmur justru menyatakan, Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya’ Mzm. 11615. Allah menghargai kematian umat-Nya, karena melalui kematian, Dia menyambut mereka pulang. Mazmur 116 termasuk jenis mazmur pengucapan syukur. Si Pemazmur bersyukur karena terluput dari belenggu maut. Dari ayat 3, kita mengetahui bahwa si pemazmur sedang menghadapi maut. Dalam mazmur ini, maut diibaratkan sebagai penjara, di mana tawanan diikat. Gambaran ini kemungkinan berkaitan dengan pemahaman di Babel pada waktu itu, di mana Dewi maut disebut sebagai dewi tahanan dan pembantu-pembantunya dinamai, ikatan’ belenggu’ atau tali’ Sementara di Mesir, dunia orang mati diibaratkan dengan rumah tahanan. Menghadapi maut ini, si pemazmur merasa gentar, dalam arti takut, merasa sesak, tertimpa penderitaan yang tak terelakkan lagi, kecuali ia diluputkan oleh Tuhan. Namun dalam keberadaan yang lemah dan tidak berdaya ini, si pemazmur justru mengalami kebaikan Tuhan. Ternyata Tuhan tetap memelihara hidupnya. Tuhan digambarkan sebagai Sang Pengasih yang mengasihi umat manusia seperti seorang bapa terhadap anaknya. Dan juga dikatakan, Tuhan adalah Sang Penyayang, seperti seorang ibu yang menyayangi anaknya. Tindakan Allah yang meluputkan si pemazmur dari belenggu maut, membuat si pemazmur mengucap syukur. Dia kemudian menyimpulkan Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.’ Siapa sebenarnya orang-orang yang dikasihi-Nya itu? Menurut pemazmur, mereka adalah orang-orang yang melayani Allah karena bersyukur telah dilepaskan-Nya, yang menyerukan nama-Nya, dan yang memenuhi janji mereka kepada Allah. Mereka yang secara sadar mau berjalan bersama Allah, menerima kebebasan yang ditawarkan-Nya, dan membina hubungan yang intim dengan-Nya. Kematian semua orang yang dikasihi Tuhan, berharga di mata-Nya. Kata berharga’ artinya memiliki nilai. Suatu barang atau apapun benda yang berharga, pasti akan dijaga, dirawat dan dipelihara. Sebaliknya bila barang atau benda yang tidak memiliki nilai maka akan dicampakkan atau dibuang. Meskipun demikian, ada makna yang lebih besar di sini. Ada sesuatu dalam kematian orang yang dikasihi Tuhan yang melampaui rasa dukacita kita atas kepergian mereka. Satu terjemahan Alkitab memberi penjelasan, Berharga penting dan bukan hal sepele di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya umat-Nya.’ Versi lain mengatakan, Orang-orang yang dikasihi Tuhan begitu berharga bagi-Nya dan Dia tidak membiarkan mereka mati begitu saja.’ Artinya, Allah tak menganggap enteng kematian. Yang ajaib dari anugerah dan kuasa-Nya adalah sebagai orang percaya, hilangnya nyawa di bumi juga akan membawa manfaat besar. Mungkin, saat ini kita hanya mengetahui gambarannya secara sekilas. Tetapi suatu hari nanti, kita akan memahami semuanya dalam terang-Nya yang sempurna. Kematian merupakan peristiwa yang tidak bisa dihindari oleh siapapun, bila Tuhan sudah berkehendak atasnya, maka tidak ada seorangpun yang berkuasa untuk menahan hari kematian, ’Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian….’ Jadi kematian bisa dialami oleh siapa saja dan dimana saja, ketika waktunya Tuhan tiba untuk memanggil anak-anak-Nya berpulang ke rumah Bapa di Sorga. Menurut iman kristiani, kematian jasmani/fisik terjadi dan dialami oleh semua manusia sebagai akibat dari kejatuhan manusia dalam dosa manusia. Dalam kitab Roma disebut-kan; ’Sebab upah dosa ialah maut… Roma 623. Ini berarti sehebat dan sekuat apapun manusia, pasti akan mengalami kematian secara fisik. Namun demikian bagi kita, orang-orang percaya, kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan suatu awal atau permulaan dari kehidupan yang baru bersama dengan Tuhan di Sorga. Itulah sebabnya dalam Mazmur 11615 di tuliskan, ’Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya,’ Bagi orang-orang percaya yang telah menerima keselamatan dalam Yesus Kristus, kapanpun mereka meninggal, maka tidak lagi berada dalam hukuman kekal akibat dosa, ’Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus’ Roma 81 tetapi mereka akan memperoleh janji KEPASTIAN keselamatan itu, ’dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku’ Yoh 1028 Inilah penghiburan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, kematian tidak lagi menjadi hal yang menakutkan, sebab justru melalui kematianlah kita akan berjumpa dengan sang Juru Selamat Agung kita. Sungguh luar biasa berada dalam Kristus, karena kehidupan adalah anugerah dan kematian adalah keuntungan, seperti moto hidup dari rasul Paulus Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan’ Filipi 121 Sdr-sdr yang dikasihi Tuhan Yesus,Oleh karena itu bila Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk hidup sampai saat ini, pergunakan setiap waktu dengan baik, dan hiduplah sesuai dengan kehendak-Nya, dan bila diantara sanak keluarga kita ada yang dipanggil Tuhan mendahului kita, itu merupakan keuntungan baginya, sebab Tuhan telah izinkan untuk beristirahat dari jerih lelah kehidupan di dunia ini. Bahkan dikatakan dalam Wahyu 1413, Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan...’ Setelah kematian, kita mempunyai pengharapan akan kehidupan baru, yakni kehidupan kekal di sorga bersama dengan Tuhan. Oleh karena itu, kematian seharusnya bukan lagi hal yang menakutkan bagi anak-anak Tuhan tetapi sesuatu yang seharusnya membuat bersuka, sebab dengan melalui kematianlah maka anak-anak Tuhan akan tinggal di sorga bersama dengan Tuhan Yesus. Jalani kehidupan ini dengan TETAP PERCAYA DAN BERIMAN KEPADA TUHAN MAKA KETIKA KITA MENINGGAL, KEMATIAN KITA DIHARGAI DAN KITA BERJUMPA MUKA DENGAN MUKA DENGAN TUHAN. Sdr-sdr yang dikasihi Tuhan Yesus,Ada kisah nyata tentang Polikarpus, seorang uskup yang disegani di kota Smyrna. Ia diburu oleh prajurit-prajurit Romawi. Para prajurit itu sudah mengirim orang-orang Kristen lainnya untuk dibunuh di arena, kini mereka menghendaki sang pemimpin. Polikarpus telah meninggalkan kota itu dan bersembunyi di sebuah ladang milik teman-temannya. Meskipun hamba Tuhan ini tidak takut mati, dan memilih berdiam di kota, teman-temannya mendorongnya bersembunyi. Mungkin karena mereka takut kalau-kalau kematiannya akan memengaruhi ketegaran gereja. Ketika polisi mendatangi ladang pertama, mereka menyiksa seorang budak untuk mencari tahu tentang Polikarpus. Kemudian mereka menyerbu dengan senjata lengkap untuk menangkap uskup itu. Meskipun ada kesempatan lari, Polikarpus memilih tinggal di tempat, dengan tekad, Kehendak Allah pasti terjadi.’ Di luar dugaan, ia menerima mereka seperti tamu, memberi mereka makan dan meminta izin selama satu jam untuk berdoa. Ia berdoa dua jam penangkap merasa sedih menangkap orang tua yang begitu baik. Dalam perjalanannya kembali ke Smyrna, kepala prajurit yang memimpin pasukan itu berkata, Apa salahnya menyebut Tuhan kepada Sang Kaisar dan mempersembahkan bakaran kemenyan?’ Dengan tenang Polikarpus mengatakan bahwa ia tidak akan Romawi yang mengadilinya berusaha mencarikan jalan keluar untuk membebaskan uskup tua itu. Hormatilah usiamu, Pak Tua,’ seru gubernur Romawi itu. Bersumpahlah demi berkat Kaisar dan saya akan membebaskanmu. Hujatlah Kristus!’Polikarpus pun berdiri dengan tegar. Ia mengatakan kalimat terakhirnya yang terkenal, ’Selama 86 tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Kristus yang telah menyelamatkanku?’ Ketika ia diancam akan dibakar, Polikarpus menjawab, Apimu akan membakar hanya satu jam lamanya, kemudian akan padam, tetapi api penghakiman yang akan datang adalah abadi.’Akhirnya Polikarpus dinyatakan sebagai orang yang tidak akan menarik kembali pernyataan-pernyataannya. Rakyat Smyrna pun berteriak Inilah guru dari Asia, bapa orang-orang Kristen, pemusnah dewa-dewa kita, yang mengajar orang-orang untuk tidak menyembah dewa-dewa dan mempersembahkan korban sembelihan.’ Gubernur Romawi menitahkan agar ia dibakar hidup-hidup. la diikat pada sebuah tiang dan dibakar. Namun, menurut seorang saksi mata, badannya tidak termakan api. la berada di tengah, tidak seperti daging yang terbakar, tetapi seperti roti di tempat pemanggangan, atau seperti emas atau perak dimurnikan di atas tungku perapian. Kami mencium aroma yang harum, seperti wangi kemenyan atau rempah mahal.’ Ketika seorang algojo menikamnya, darah yang mengalir memadamkan api itu. Itulah kisah kematian Polikarpus, salah seorang Bapa Gereja. Sdr-sdr yang dikasihi Tuhan Yesus,Tuhan menghargai kematian orang yang dikasihi-Nya, yakni setiap orang yang percaya dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya. Orang tersebut berharga di mata Tuhan sebab sudah ditebus dari kematian kekal kepada kehidupan kekal, yaitu dengan nyawa Tuhan Yesus di kayu salib. Sebenarnya, bagi kita orang-orang yang dikasihi Allah, baik kehidupan maupun kematian, semua berharga di mata-Nya. Saudara-saudara kita yang telah mendahului kita, telah menjalankan tugasnya di dunia ini. Ada banyak kenangan indah dari mereka yang mewarnai kehidupan kita. Ada cinta kasih dan teladan yang mereka wariskan kepada kita. Semua ini akan tetap tinggal di dalam hati kita. Sambil mengenang mereka, mari kita melangkah ke depan. Kita masih diberi kesempatan hidup, dan itu berarti masih ada tugas yang belum selasai. Tuhan masih mau memakai saudara-saudara dan saya, dalam rencana keselamatan dan pemulihan Allah bagi dunia ini. Tuhan memberkati kita semua. AMIN.

Jawabannyasungguh terletak pada Hukum Kekudusan Tuhan yang berkata: "Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati", atau "Upah dosa ialah maut" (Yehezkiel 18:20; Roma 6:23).
HinggaSenin, 7 September 2020, total kasus virus corona di Indonesia mencapai 196.989 orang, adapun jumlah pasien sembuh total 140.652 orang, dan 8.130 pasien dilaporkan meninggal (Tempo). Pelarangan terhadap pendatang dari Indonesia tersebut merupakan bagian dari upaya mereka untuk melindungi warga dari potensi masuknya Covid-19 dari luar. JUAdEb. 23 275 387 288 476 295 288 75 50

berharga kematian orang yang dikasihinya